Judul Buku: Konflik-Konflik Politik dalam Sejarah Peradaban Islam

Penulis: Prof. Dr. H. Syamruddin Nasution M.Ag

Penerbit: CV Asa

Tahun: 2017

Jumlah Halaman: 238

Agama Islam pada dasarnya sangat menghargai perbedaan pendapat bahkan berbeda pendapat itu justru rahmat yang perlu disikapi dengan rasa toleransi dan lapang dada bukan sesuatu laknat yang mesti dijauhi dan dihindari. Tetapi ada suatu hal yang tidak dapat dipungkiri dalam perjalanan sejarah peradaban Islam terjadi perbedaan pendapat justru menyebabkan terjadinya konflik-konflik dalam peta perjalanan sejarah peradaban Islam tersebut yang tidak dapat diselesaikan sampai masa kini.

Konflik pertama yang terjadi dalam peta perjalanan sejarah Islam adalah masalah khilafah, pengganti Rasul. Mayoritas sahabat Nabi menyatakan bahwa Rasul tidak pernah menunjuk siapapun yang akan menjadi khalifah sesudah-Nya. Tetapi orang-orang Syi’ah menyatakan bahwa Nabi telah menunjuk Ali ibn Abi Thalib menjadi khalifah atau imam sesudah-Nya. Pihak mayoritas sahabat Nabi memilih khalifah dari kalangan mereka, demikian juga pihak Syiah memilih imam dari kalangan mereka pula walaupun sudah ada khalifah yang diangkat menjadi pemimpin umat. Pandangan berbeda ini berujung pada terjadinya konflik antara Sunni Syiah di belakang hari.

Konflik berikutnya yang terjadi pada masa klasik disebabkan penyalahgunaan terhadap hadits Nabi yang menyatakan bahwa pemimpin umat Islam itu harus dari kalangan kaum Quraisy. Benar memang Nabi pernah bersabda bahwa “Pemimpin itu harus dari kalangan orang Quraisy”. Dampak positif dari Hadits Nabi ini adalah orang Quraisy yang diakui keutamaan dan kemuliaannya di seluruh jazirah Arab, jika mereka diangkat menjadi pemimpin akan dapat mempersatukan orang Arab secara keseluruhan.

Tetapi dampak negatifnya terjadi pelecehan terhadap orang Islam yang bukan Arab dengan menganggap remeh terhadap suku-suku lain yang sudah pernah ada di Jazirah Arab, khususnya Daulah Umaiyah, mereka memandang orang-orang Persia lebih rendah dari mereka dengan menempatkannya sebagai kelas dua baik secara politik, ekonomi maupun sosial.

Dari segi politik, mereka orang-orang Persia tidak boleh ikut serta duduk dalam pemerintahan, dari segi ekonomi, orang- orang Persia harus membayar pajak jizyah seperti halnya kepada orang kafir dan dari segi sosial mereka tidak boleh menjadi imam di masjid. Hal itu semua menjadi penyebab lain dari timbulnya konflik-konflik antara orang Arab dan non-Arab khususnya di masa pemerintahan Daulah Umaiyah Suriah.

Di masa Daulah Abbasiyah yang terjadi justru sebaliknya, orang-orang non-Arab seperti orang-orang Turki memperlakukan khalifah dari kalangan orang-orang Arab Quraisy yang lemah dan tidak mampu sebagai boneka dan adegan permainan di tangan mereka. Mereka orang-orang Turkilah yang menentukan siapa yang akan diangkat dan diberhentikan sebagai khalifah dari kalangan orang Arab Quraisy tersebut. Hal inipun menjadi penyebab lain bagi timbulnya konflik-konflik dalam perjalanan sejarah peradaban Islam.

Peristiwa-peristiwa yang diuraikan di atas adalah bagian dari kajian yang ditulis dalam buku yang ada di hadapan pembaca ini.

Download ebook Konflik-Konflik Politik dalam Sejarah Peradaban Islam pdf via Google Drive:

DOWNLOAD